TAHUN baru, sesuatu yang baru. Tiba-tiba saja terlintas
untuk membuat tulisan berkala dengan satu tema sama di blog ini. Wujudnya?
A Thank you note. Ide ini sebetulnya
muncul dua tahun lalu dan berujung pada lahirnya sebuat post berjudul “Thank
You Note”—tentunya—di blog saya yang lain.
Sejak itu, beberapa kali saya
menuliskan post dengan tema serupa (
thanking
someone or a group of people, literally), walaupun dengan judul-judul
berbeda. Kali ini, saya berniat menjadikannya semacam kolom berkala, dengan
judul…ya, Anda benar:
Thank You Note.
Dan ini post pertama untuk mengawalinya.
Ah, sebelum saya bercerita dan mengenalkan Anda dengannya—objek
tulisan ini—ada baiknya saya menjelaskan mengapa ide ini terasa penting buat
saya. Mengucapkan terima kasih adalah hal yang sangat sederhana untuk
dilakukan. Pada titik tertentu, hal ini bahkan menjadi sebuah kebiasaan. Then, it crossed my mind. Jika saya mencoba
membiasakan diri berterimakasih kepada pelayan yang membawakan makanan saya,
penjaga kasir di restoran dan pak satpam yang membukakan pintu--yang pada
dasarnya tak saya kenal—lalu mengapa saya tak membiasakan hal yang sama pada orang
yang benar-benar saya kenal? Mereka yang telah membuat hidup saya lebih mudah,
lebih baik dan menyenangkan, in times of
Lupus.